PKRS RS.ADVENT

Hipertensi Pulmonal

oleh: dr. Ronald I. Lisal


Apa Itu Hipertensi Pulmonal?

Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang memasok darah ke paru-paru (arteri pulmonalis). Kondisi ini sering juga disebut dengan hipertensi paru. Hipertensi pulmonal merupakan kondisi serius karena dapat merusak sisi kanan jantung.

Pada hipertensi pulmonal, dinding arteri paru menjadi tebal dan kaku, sehingga tidak dapat mengembang dan membiarkan darah masuk. Aliran darah yang berkurang membuat sisi kanan jantung kesulitan memompa darah melalui arteri.

Sisi kanan jantung yang harus bekerja lebih keras ini semakin lama semakin melemah hingga dapat menyebabkan gagal jantung.

Hipertensi pulmonal dapat menyerang siapa saja, tapi paling sering menyerang seseorang yang memiliki kondisi jantung atau paru-paru tertentu.

Penyebab Hipertensi Pulmonal

Jantung memiliki dua ruang atas yang disebut atrium dan dua ruang bawah yang disebut ventrikel. Setiap kali darah melewati jantung, bilik kanan bawah (ventrikel kanan) memompa darah ke paru-paru melalui pembuluh darah besar (arteri pulmonalis).

Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen di paru-paru. Darah kaya oksigen ini mengalir melalui pembuluh darah di paru-paru ke sisi kiri jantung. Darah yang mengalir dengan mudah melalui pembuluh darah paru-paru membuat tekanan darah di paru-paru biasanya lebih rendah.

Penyebab hipertensi pulmonal adalah karena perubahan sel yang melapisi arteri pulmonalis. Perubahan ini menyebabkan dinding arteri menebal dan kaku, bahkan jaringan tambahan dapat terbentuk. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembuluh darah meradang dan mengencang.

Perubahan pada arteri pulmonalis ini mengurangi dan menghalangi aliran darah pada pembuluh darah, sehingga darah sulit mengalir dan tekanan darah di arteri paru-paru pun meningkat.

Hipertensi pulmonal diklasifikasikan menjadi 5 kelompok berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah berbagai kondisi penyebab hipertensi paru:

Grup 1: Hipertensi Arteri Pulmonal

Penyebab hipertensi arteri pulmonal meliputi:

  • Penyebab tidak diketahui, dikenal juga dengan hipertensi arteri paru idiopatik
  • Mutasi gen spesifik yang dapat menyebabkan hipertensi pulmonal
  • Obat-obatan tertentu. Termasuk obat-obatan resep untuk menurunkan berat badan atau obat-obatan terlarang seperti metamfetamin atau penggunaan racun tertentu
  • Penyakit jantung bawaan
  • Kondisi lain seperti kelainan jaringan ikat (scleroderma, lupus, dll), infeksi HIV dan penyakit hati kronis (sirosis).

Grup 2: Hipertensi Pulmonal yang Disebabkan oleh Penyakit Jantung Sisi Kiri

Kondisi penyebab hipertensi pulmonal yang termasuk grup ini meliputi:

  • Penyakit katup jantung sisi kiri, seperti katup mitral atau penyakit katup aorta
  • Kegagalan bilik jantung kiri bawah (ventrikel kiri).

Grup 3: Hipertensi Pulmonal yang Disebabkan oleh Penyakit Paru-Paru

Kondisi penyebab hipertensi pulmonal yang termasuk grup ini meliputi:

  • Penyakit paru obstruktif kronis, seperti emfisema
  • Fibrosis paru, kondisi yang menyebabkan jaringan parut antara kantong udara paru-paru
  • Sleep apnea
  • Paparan ketinggian jangka panjang pada seseorang yang berisiko tinggi mengalami hipertensi pulmonal

Grup 4: Hipertensi Pulmonal Disebabkan oleh Pembekuan Darah Kronis

Gumpalan darah kronis di paru-paru atau disebut juga dengan emboli paru juga dapat menjadi salah satu penyebab hipertensi pulmonal.

Grup 5: Hipertensi Pulmonal Disebabkan Kondisi Lainnya

Kondisi lain yang sering kali tidak jelas mengapa dapat menyebabkan hipertensi pulmonal adalah seperti:

  • Kelainan darah
  • Gangguan yang dapat memengaruhi beberapa organ dalam tubuh, seperti sarcoidosis
  • Gangguan metabolisme
  • Tumor yang menekan arteri pulmonalis

Selain penyebab-penyebab di atas, hipertensi pulmonal juga dapat disebabkan oleh sindrom Eisenmenger. Kondisi ini merupakan penyakit jantung bawaan yang disebabkan lubang besar di jantung antara dua bilik jantung bawah atau ventrikel.

Lubang di jantung menyebabkan sirkulasi darah di jantung tidak normal. Darah pembawa oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen dan kembali ke paru-paru, bukan ke seluruh tubuh. Tekanan di arteri meningkat sehingga menyebabkan hipertensi pulmonal.

Faktor Risiko Hipertensi Pulmonal

Risiko terkenal hipertensi pulmonal dapat meningkat apabila seseorang memiliki kondisi seperti:

  • Usia dewasa muda
  • Obesitas
  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini
  • Menggunakan obat-obatan terlarang
  • Minum obat penekan nafsu makan
  • Hidup di dataran tinggi
  • Memiliki salah satu kondisi yang berpotensi menyebabkan hipertensi pulmonal.

Gejala Hipertensi Pulmonal

Hipertensi pulmonal sering kali tidak menunjukkan gejala apapun di tahap awal hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Seiring dengan berkembangnya penyakit, gejala baru terlihat dan terus memburuk seiring berjalannya waktu.

Ciri hipertensi paru meliputi:

  • Sesak napas (dispnea), awalnya saat berolahraga saja dan kemudian dirasakan juga ketika sedang beristirahat
  • Kelelahan
  • Pusing atau pingsan
  • Tekanan atau nyeri pada dada
  • Pembengkakan atau edema di pergelangan kaki, tungkai, dan di perut
  • Warna kebiruan pada bibir dan kulit (sianosis)
  • Denyut nadi atau jantung berdebar.

Diagnosis Hipertensi Pulmonal

Hipertensi pulmonal sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya mirip dengan kondisi paru dan jantung lainnya. Dokter akan menanyakan tentang gejala dan riwayat kesehatan Anda, serta melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter mungkin akan menyarankan beberapa jenis pemeriksaan untuk membantu diagnosis hipertensi pulmonal meliputi:

  • Ekokardiogram. Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk melihat gambar bergerak detak jantung, memeriksa ukuran dan fungsi ventrikel kanan, menilai seberapa baik ruang dan katup jantung bekerja, serta mengukur tekanan arteri di paru-paru.
  • Rontgen dada. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan pembesaran ventrikel kanan jantung atau arteri pulmonalis yang dapat terjadi pada hipertensi pulmonal.
  • Elektrokardiogram. Pemeriksaan non-invasif yang menunjukkan pola listrik jantung dan mendeteksi ritme abnormal jantung. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi tanda-tanda pembesaran atau tekanan pada ventrikel kanan.
  • Kateterisasi jantung kanan. Apabila setelah menjalani ekokardiogram dokter mencurigai adanya hipertensi pulmonal, dokter mungkin akan menyarankan tes ini untuk memastikan sekaligus menentukan tingkat keparahan hipertensi pulmonal.
  • Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kondisi tertentu yang mungkin menyebabkan hipertensi pulmonal dan memeriksa zat tertentu dalam darah yang dapat menunjukkan adanya hipertensi pulmonal atau komplikasinya.

Selain pemeriksaan di atas, dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan tambahan lainnya untuk memeriksa kondisi paru-paru dan arteri paru-paru untuk menentukan penyebab kondisi Anda. Pemeriksaan dapat meliputi:

  • CT scan
  • MRI
  • Polisomnogram
  • Pemindaian ventilasi-perfusi
  • Biopsi paru-paru terbuka

Pengobatan Hipertensi Pulmonal

Hipertensi pulmonal tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala dan memperlambat perkembangan hipertensi pulmonal..

Jika hipertensi paru disebabkan oleh kondisi tertentu, sebisa mungkin dokter akan melakukan pengobatan untuk mengatasi penyebab tersebut.

Pengobatan hipertensi pulmonal yang mungkin dilakukan adalah meliputi:

1. Obat-obatan

Jenis obat-obatan yang mungkin diresepkan untuk mengatasi hipertensi pulmonal adalah seperti:

  • Vasodilator. Obat ini bekerja membuka pembuluh darah yang menyempit.
  • Endothelin receptor antagonists. Obat-obatan ini membalikkan efek endothelin, zat di dinding pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
  • Sildenafil and tadalafil. Obat-obatan ini bekerja membuka pembuluh darah di paru-paru agar darah mengalir lebih mudah.
  • Calcium channel blocker dosis tinggi. Obat-obatan ini membantu mengendurkan otot-otot di dinding pembuluh darah.
  • Soluble guanylate cyclase (SGC) stimulator. Obat ini berinteraksi dengan oksida nitrat dan membantu mengendurkan arteri pulmonalis dan menurunkan tekanan di dalam arteri.
  • Antikoagulan. Obat ini bekerja membantu mencegah pembentukan gumpalan darah di dalam arteri paru kecil.
  • Digoxin. Obat ini membantu jantung berdetak lebih kuat dan memompa lebih banyak darah.
  • Diuretik. Membantu menghilangkan kelebihan cairan di tubuh sehingga dapat digunakan untuk membatasi penumpukan cairan di paru-paru Anda.
  • Oksigen. Terapi oksigen (dilakukan dengan cara menghirup oksigen murni), biasanya dilakukan mengobati hipertensi pulmonal pada pasien yang tinggal di tempat tinggi atau yang mengalami sleep apnea.

2. Operasi

Selain penggunaan obat-obatan, prosedur operasi juga terkadang dibutuhkan dalam pengobatan hipertensi pulmonal. Jenis operasi yang mungkin dibutuhkan adalah seperti:

  • Septostomi atrium. Prosedur ini dilakukan untuk membuat celah antara ruang kiri dan kanan jantung (atrium) untuk menghilangkan tekanan di sisi kanan jantung.
  • Transplantasi. Transplantasi paru-paru dan jantung mungkin dilakukan, terutama untuk kasus hipertensi arteri paru idiopatik.

Mengatasi Hipertensi Pulmonal dengan Perubahan Gaya Hidup

Selain menjalankan pengobatan, Anda juga dapat menerapkan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengatasi gejala hipertensi pulmonal seperti:

  • Berhenti merokok
  • Menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang
  • Mempertahankan berat tubuh ideal
  • Olahraga rutin
  • Hindari berendam air panas, sauna, atau mandi terlalu lama
  • Hati-hati ketika melakukan perjalanan udara atau pergi ke tempat yang tinggi.

 

 

Sumber:

  1. Mayo Clinic. 2017. Pulmonary hypertension. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pulmonary-hypertension/symptoms-causes/syc-20350697. (Diakses 9 Septermber 2019)
  2. NHS UK. 2017. Pulmonary hypertension. https://www.nhs.uk/conditions/pulmonary-hypertension/. (Diakses 9 Septermber 2019).
  3. Heart.org. 2016. Pulmonary Hypertension – High Blood Pressure in the Heart-to-Lung System. https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/the-facts-about-high-blood-pressure/pulmonary-hypertension-high-blood-pressure-in-the-heart-to-lung-system. (Diakses 9 Septermber 2019).

1 Comment

  • Image placeholder

    Suyadi

    January 03, 2019 at 2:21pm

    Thanks Infonya Dokter.. sangat bermanfaat

    Reply

Leave a comment